Minggu, 03 April 2011

PELAJARAN DARI PENCOPET

Pagi dari terminal menuju kota.naik angkot yg mengarah ke tujuanku,pas naik sudah ada tiga orang.1 duduk di sebelah  pintu, 1 duduk persis di belakang supir, 1 lagi dudk di pojok deretan belakang supir tampang mereka nesis-necis. aku sendiri duduk di tengah di antara dua orang yg di blakang supir,agak menghadap pintu.setelah duduk entah kenapa tiba-tiba aku menengok sepatu-sepatu 3 orang ini.satu-satu ku perhatikan,lalu tas mereka.tas mereka kempes dan yg di sebelah kiriku bawa tas kresek hitam di lihat dari luar berbentuk segi empat seperti buku.akh... aku pikir ini pasti komplotan copet.
 ya.. aku tak salah. aku paham satu orang yang di dekat pintu,aku sering melihat orang ini beraksi.walau yg di sebelah kanan kiriku sangat tidak menandakan mereka pencopet apalagi yang di sebelah kiriku,kalaulah mereka bertiga tidak saling bicara aku takan mengira bapak ini bagian dari pencopet.bahkan sempat terpikir aku akan mengatakan pada bapak yg seblah kiriku ini, bahwa yang di di depanku adalah copet seandainya yg di depanku nanti turun lebih dulu dari pada bapak di sebelah kiriku.
 "anjing saku tasnya itu nempel ke dalam.jadi pas aku tarik susah" kata satu orang sambil cengengesan yg persis di belakang sopir yg otomatis pas di telingaku.2 orang lainya,ku lihat mereka ikut merenges lalu membalas melihatku.ku buang pandanganku ke pintu.
"berapa isinya?" tanya yang sebelah pintu pada yang di pojok samping kiriku.degh...jawab bapak yg di samping kiriku persis berapa yg ada di dompetku hanya lebih beberapa ribu saja.ah.. aku sedang di incar pikirku.aku waspada dengan santai aku ngupil pura-pura cuek.padahal deg-degan juga. "ya udah sini bagi" kata yang di depan pintu.lalu di bagilah, yg di depan pintu di kasih 200, yg di samping kananku di kasih 200 pas ngasih uang tu jatuh pecahan 50 tepat di depanku,ku ambil dan ku kasihkan dengan tak menoleh."makasih mas" ucap bapak di samping kananku sambil menerima uang itu. "oya iya" jawabku gugup.unuk sementara aku tenang,ternyata dompet yg mereka dapat jumlahnya sama dengan isi dompetku.pikirku.
"turun mana nih" tanya yg di pojokan "di perempatan tanjung saja.sarapan di pojok kanan saja tu yg murah" jawab yg di depan pintu.hemm... aku tak dapat menahan senyum ketika yg persis di depanku ini,tahu mana warung yg murah juga memilih yg murah.hem.... aku tersenyum dan masih tersenyum,copet ko ya tahu pengiritan juga ya? pikirku.mungkn sadar sedang di tertawain yg di depanku melototiku.aku buang muka ke pintu sambil tetap berusaha santai saja (he3....jadi ingat seseorang yg spesial yg suka ngucapin kata santai saja) lalu orang yg di depanku ini meminta rokok pada yg di samping kiriku. "rokok mas" tawarnya padaku "ohh... ngga ngga mas, makasih" jawabku gugup yg ntah sudah berapa kalinya..
"perut nek' ya mas kalau belum sarapan" kata yg di sebelah kananku padaku "iiyyyaa" jawabku sambil tersenyum. ehhh... lagi-lagi aku gugup ntah takut apa sangking waspadanya. ahirnya mereka turun di lampu merah tepat lampu merah menyala. "mari mas" kata yg di sebelah kananku "oojawabku tak sadar seperti orang membentak,karuan mereka bertiga yg sudah jongkok siap turun pandangiku semua dengan diam.lalu salah satu dari mereka membayar "makasih pir" kata yg membayar tadi "iya" jwb sopir singkat. dan mereka menyebrang ke kanan jalan.aku alihkan pandangan ke spion sopir dan ternyata si sopir sedang pandangiku juga.entah apa maksudnya, aku tak tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar