Senin, 30 Mei 2011

CCTV TUHANKU SEKARANG 2 (indahnya jadi gila)

Benar. gila itu indah. benar cari makan di tempat sampah tidak malu. ahh.. mana aku peduli. yang penting MULUT, PERUT, DI BAWAH PERUT penuh. hahaha..., ya ya ya.. nikmat. aku pasang muka memelas ahh.. mereka tahu aku serang dari pada menggangu jalanya, hahaha.... jangan sebut ahh.. nanti ketahuan malah repot.

jalan-jalan pada tepi trotoar. begitu aku lewat, mereka menunduk. hahaha.... aku bukan main girangnya apa lagi mau masuk tv. hahah... yayaya... aku paham sekarang. MULUT ini senjata yang amat berharganya. sampai tumpul pun aku masih bisa ngomong asu. hahaha... kasihan ahh.. buat apa? wong di ajak gila malah kasih hadist. lha ya embat sisan gawe. aku menangis pura-pura.

kyai ini. ohh begini. kyai itu ohh begitu. yayaya mending aku mundur sedikit. toh nyatanya aku sudah di nyatakan lulus gila. ya kan. bagaimana ini bisa membuat mereka tenang, ahh jangan sampai ya. seranggggg... "hussttt tunggu dulu kamu ngga kenal habib itu ya. bahaya dia. sanggar anak buahnya banyak.  lhaa.. mereka mengeluarkan hadist bagaimana. bisa-bisa nanti gila kita tamat. ohh tidak mungkin santai saja dulu lahh. lha santai bagaimana. baik begini "kalau ada kyai ngomong ini itu yang tidak sesuai keperluan kita. pertama kamu sebut dia bukan manusia" haahhh begitu boleh " ya boleh. wajib malahan" hhahahah.... satu lagi les gila gratis.

dalam suasana yang tenang aku kembali pada yang di sana. namun telah hilang kini aku harus makan kecoak dulu nanti setelah ini beres. masa bisa begini. tapi begini juga baik. ahh tidak aku kepingin mampir ke rumah srintil dulu si ronggeng dukuh paruk. si sundal itu. ettsss.. jangan dulu masih siang. nanti malam saja. temui saja orang yang di emperan yang sedang tidur.

seperti yang lalu. ahh.. aku malah lupa aku sudah gila kan ngga apa-apa? boleh berbuat apa saja ya ya.. aku kencing akhhh... ha.. tidak ada airnya. ahh bodo amat. hihihi... ya yaya. yang penting kan sudah lega. bau? biasa kan sudah jadi adat. bagaimana? ihh.. ko bisa ya sudah aku ngantuk mau ke hutan dulu yahh.

aku bertamu pada mbahku malah mbahku yang pamitan. pamit kemana? kuburan. ohh.. aku mundur ahh.. tidak nanti dapur tidak ngepul. sini saya bawain kemana? di sini saja bagaimana. ya sudah. hahaha... aku nangis tidak dapat jatah ohh sini aku makan dulu. ya sudah ini lho yang penting.

serang mana dulu nihh. di mana saja, yang penting jangan yang sana. biar yang di sana serang pakai tv. baiklah di sini dulu yang tanpa keringat. sudah sana pulang sudah malam. baiklah ke mana?

6 komentar:

  1. mari,. makasih bos kunjungannya,.

    BalasHapus
  2. Klo baca tulisan ini aku jadi ikut "GILA" hahaha.. tp orang gila punya beban ga ya???

    BalasHapus
  3. ha3...,. hi3... wahh.. mlh bngung ni,. pnya ga ya? kalau mnurut aji gimana?

    BalasHapus
  4. ditunggu posting terbarunya kang :)

    BalasHapus
  5. sipp...,. he3... tnggu ja ya ji...

    BalasHapus